Saranghae My Evil (part 1, masa kecil)
By: sung_wookie_hae tokoh: cho kyuhyun dan lee sungmin
Ahh… Capek sekali hari ini, pikirku setelah melihat ruangan kelas sekeliling ku yang sudah bersih. Aku adalah lee sang sun (mianhae kalo namanya aneh atau udh ada yang pernah pakai nama ini) … aku adalah siswi kelas 1 di salah satu SMU ternama di korea selatan. Aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang sangat aku cintai, sayangi dan aku banggakan.. namanya, lee sungmin.
Laki-laki imut, baik hati, pengertian, pintar dan multitalented seperti oppa ku itulah yang aku cari sebagai pendamping hidupku di masa depan nanti.
“hai sang sun, cepatlah kau keluar kalau kau sudah selesai membersihkan ruangan kelas ini” teriak seorang laki-laki yang berbeda sifatnya dengan oppaku dan lelaki idaman ku itu. ‘apa-apan dia ini? Sudah tidak membantu, malah berteriak seperti itu, bukannya berterima kasih , dasar ketua kelas yang aneh, menggangu lamunanku saja’ batin ku mengomel
Ya, dia adalah cho kyuhyun, huh, entah kenapa bisa ada laki-laki seperti dia itu, aneh sekali, fisikly, dia memang terlihat keren, ganteng, tinggi, pintar dan cool, tapi dia itu menyebalkan sekali.
Aku masih ingat pertama kali aku pindah ke sekolah ini 6 bulan yang lalu, aku mengayuh sepedaku kencang sekali, karna aku tahu, bahwa aku sudah terlambat untuk masuk sekolah di hari pertamaku ini, sebenarnya tadi pagi oppa ku mau mengantarku pergi kesekolah, karna ia takut terjadi apa-apa denganku, maklum saja aku baru 2 minggu yang lau pindah dari perancis setelah tinggal bersama nenekku. Aku memang lahir di korea selatan, tetapi sewaktu aku berumur 11 tahun, ummaku meninggal karena kecelakaan mobil yang juga mengakibatkan appaku menjadi lumpuh.
(flash back)
Mulai dari kejadian itu semuanya berubah. appaku khawatir bahwa kalau aku berada terus di korea, maka aku akan selalu ingat dengan umma ku itu. Sejujurnya sungguh berat meninggalkan appaku yang saat itu lumpuh, dan harus bekerja keras. Walaupun kami memang termasuk keluarga yang cukup ternama di korea selatan, karna kami mempunyai beberapa perusahaan besar di korea selatan dan jepang, tapi aku tahu, appa ku pasti akan susah menangani semua keadaan perusahaan dengan kondisinya yang sudah tidak sempurna lagi.
Belum lagi aku harus meninggalkan oppa satu-satunya yang sangat aku cintai. Dia adalah teman satu-satunya bagiku, sebelum evil datang. Oppaku itu benar-benar sempurna, bak malaikat yang turun dari langit untuk menjaga ku, entah apa yang akan terjadi jika aku harus kehilangan dia, umur kami memang terpaut cukup jauh, aku berbeda 5 tahun dengannya. Namun, dia sangat pengertian kepadaku, ia mau menemaniku main masak-masakan dan rumah-rumahan sehabis ia pulang dari sekolah dasarnya, waktu itu aku belum sekolah, jadi aku menunggunya di depan rumah sambil membawa peralatan permainan. Kami bermain sampai sangat sore sekali di teras rumah kami, umma sudah memberitahuku agar membiarkan oppa mengerjakan PRnya, tapi aku malah merengek agar oppa mau membacakan cerita sebelum tidur untukku dulu. Sampai suatu hari aku mendengar umma marah kepada oppa karna ia terlambat bangun untuk pergi kesekolah, dan ia mendapat banyak hukuman tugas dari gurunya. Tapi karna dia memang sangat baik, ia masih mau menemaniku untuk bermain sepeda di taman. Malam harinya aku tak bisa tidur, aku ingin oppa membacakan cerita untukku, aku tak tahu apakah oppa masih bangun atau sudah tidur, karna itu memang sudah lewat dari tengah malam, tapi aku yakin oppa pasti mau membacakan cerita untukku.
Aku sangat terkejut, saat melewati pintu kamar oppa karna aku masih melihatnya duduk di meja belajarnya sambil mengerjakan tugasnya yang pastilah sangat banyak. Aku ingin masuk, tapi aku juga merasa bersalah kepadanya. Aku memutuskan untuk kembali ke kamarku, walau aku tahu, pasti aku takkan bisa tidur, tepat saat aku membalikkan badan ku oppa mengetahui keberadaanku.
“masuklah sang sun, kau pasti tak bisa tidur ya anak manis?” kata oppa ku dengan senyuman yang benar-benar tulus , walaupun aku tahu, ia pasti sangat lelah.
Aku mengangguk dan masuk ke kamar oppa ku. “oppa masih belajar ya? Pasti oppa lelah sekali. Mianhae karna gara-gara aku oppa jadi seperti ini” kata ku dengan guyuran air mata yang tak dapat aku bendung lagi.
“gwaenchanha my little angel.. ayo kita tidur bersama saja di kamar oppa, kebetulan PR oppa juga sudah selesai” kata oppa sambil menghapus air mataku.
“oppa, terima kasih untuk segalanya. Saranghae” kataku sesaat sebelum tidur
“nado saranghae my little angel.. selamat ulang tahun” kata oppa ku yang kini sudah terlelap
‘aku berjanji suatu hari nanti aku pasti akan mencari pacar yang selalu ada untukku seperti oppa saat ini’ kataku dalam hati. ‘dan aku takkan menyusahkan oppa lagi’ lanjutku ‘aku pasti akan merasakan kehilangan oppa, tapi siapa yang akan menemaniku menggantikan oppa? Siapa? Siapa?’ semua pertanyaan, pertanyaan itu membuatku tenggelam dalam mimpiku.
Dan sekarang, saat hari ulang tahunku yang ke 11 , aku harus mengubur kenangan ku bersama oppa di Seoul, karna besok aku harus segera berangkat ke Paris, menemani nenekku yang terkena kanker.
‘Kenapa oppa tidak bisa ikut juga ke Perancis?’ pertanyaan itu sempat aku lontarkan ke appa di bandara. Tapi appa hanya tersenyum dan berkata “kau mau semua anak appa meninggalkan appa? Oppa mu akan tinggal di sini untuk mempelajari bagaimana cara mempelajari mengelola bisnis keluarga kita, dan tahun depan, ia akan berangkat ke Amerika untuk kuliah disana” kata appa ku
“appa jahat” kata ku dalam tangis di pelukkan oppa
“percayalah kita semua akan berkumpul lagi sang sun, 5 tahun lagi, kau akan kembali ke Seoul. Sekarang berangkatlah kalau kau tak mau ketinggalan pesawat” itulah kata-kata oppa yang terakhir kali aku dengar secara langsung
Aku akan menunggumu 5 tahun lagi Oppa.
Satu lagi orang yang tak akan pernah mau aku tinggalkan. My evil.
Keesokan hari saat aku terbangun di kamar oppa, hari mulai beranjak siang, tentu saja oppa sudah berangkat ke sekolah. Aku mencari umma tapi tidak ketemu. ‘Kemana ya semua orang? Bahkan pembantu pun ikut tidak ada, aku lapar sekali’ batin ku ngomel
Dengan langkah gontai aku menuju kamar mandi dan mulai mandi. Setelah mandi, aku melihat banyak orang di rumah yang tak jauh dari rumahku ku. ‘ada apa ini? Bukankan rumah itu kosong? Apakah rumah itu sudah ada penghuninya? Berarti akan ada teman bermain untukku, aku tak akan menyusahkan oppa lagi’ pikirku senang.
“umma yang di rumah itu sudah ada penghuni barunya ya?” Kataku kepada umma saat makan siang, saat itu oppa belum pulang sekolah
“ne.. mereka mempunyai anak yang baik, umurnya mungkin sama denganmu sang sun” kata umma lembut
“mwo? Aku senang sekali umma, nama anak itu siapa umma?” kata ku girang
“kau akan tahu sendiri besok, kita akan kesana lagi besok” kata umma
“ne.. araseo.. “ aku tak sabar menuggu hari esok, seperti apa ya dia? Terima kasih tuhan, kau mengabulkan doaku dengan begitu cepat
Keesokan harinya, aku kerumah tetangga baru ku itu, oh, aku sangat senang sekali, aku melihat dia, sepertinya dia anak yang baik, umma ku dan ummanya menyuruh kami untuk main di belakang halaman rumah.
Sepanjang perjalanan menuju ke taman belakang, tidak ada diantara kami yang memulai untuk berbicara, sampai ditaman pun kami tidak berbicara, mungkin ia malu, pikirku. Tapi aku mulai merasa kesal, jadi aku memutuskan untuk berbicara.
“kau baru pindah ya?” tanyaku ramah. … “apakah itu pertanyaan? Sepertinya kau sudah tau jawabannya” katanya ketus, ah anak ini, pikirku “ hmmm.. kau pindah dari mana?” tanyaku tulus. “aku pindah dari Heilongjiang di china, aku tidak mempunyai saudara, umurku sama denganmu, aku pindah karna ada suatu hal dan aku adalah laki-laki yang akan menjagamu. Sudah jangan Tanya-tanya lagi aku sedang sibuk” katanya ketus sambil berlalu meninggalkanku yang berdiri di bawah pohon ‘hah, apa-apaan anak itu? Orang yang akan menjagaku? Apa dia sudah gila?’ aku mengejarnya dan berdiri di samping ayunan yang dia naiki.
“aku juga punya oppa dia Heilongjiang, namanya hanggeng. Apakah kau mengenalnya? Mianhae kalau aku terlalu banyak bertanya. Namamu siapa? Maukah kau menjadi temanku?” kataku ramah.
“kau mau bermain ayunan?” tanyanya sambil berdiri menghadapku, tingginya tak jauh beda dengan ku ternyata.
“ne..” aku menaiki ayunan dan dia mendorong ayunanku dari belakang, pelan tapi berirama, ah, anak ini baik juga walau jutek sekali
“aniyo.. panggil saja aku evil, evil yang akan menjagamu dan kau adalah angel ku” katanya tenang.
My Evil. Dia lah yang sekarang menemaniku bermain, menjagaku, dan menggantikan oppa. Ahh.
Aku ingat dia selalu mengantarku setiap aku pergi sekolah memakai sepedanya, sekolah kami memang berbeda, tapi dia tak pernah berhenti mengantar, menjemput ku bahkan menunggu ku kalau bertugas piket di kelas. Dia selalu mengajakku makan es krim vanilla di pinggir taman kota, menggandeng tanganku saat kita menyebrang jalan, melindungiku dari hujan dengan jaketnya dan kami sering menggambar bersama.
“ambilkan aku crayon warna hijau dong evil” pintaku.. “kau kan bisa ambil sendiri” katanya tak menghiraukan ku.. “tapi dari tadi aku tidak menemukannya evil” aku mulai putus asa. “babo, kau menghilangkannya?” katanya sangat ketus “mianhae evil, tapi aku tak tau crayon itu dimana” kataku hampir mau menangis. “sudah menghilangkan sekarang masih mau menangis juga lagi” katanya. Aku berlari meninggalkannya dan masuk ke dalam rumah ku. Menangis sepanjang hari. Sampai aku jatuh sakit, dan aku ingat betul, orang pertama yang aku lihat di rumah sakit adalah dia, berada di sampingku memegang gambar kita berdua. “kau sangat pucat, mianhae” kata pertama yang keluar dari mulutnya, bahkan sebelum aku mengucakan sepatah kata. “aniyo… kau tidak bersalah, aku yang bersalah, jungmal mianhae” kata ku sambil menangis. “jangan menagis” keluhnya, sambil mengusap air mataku. “lihatlah, aku sudah menyelesaikan gambar kita, ini gambarmu, kau bisa menggunakan warna biru dan kuning kalau kau kehilangan warna hijau” katanya tulus “apa yang kau gambar itu , terangkan lah padaku” pintanya “. “aku mau pergi ke taman kota itu, bersama orang yang aku cintai saat ulang tahunku yang ke 16” jelasku “kalau kau gambar apa evil”. “hmm aku .. aku gambar diriku dan dirimu 11 tahun lagi” sekejap mukanya memerah. “ mwo? Apa maksudmu?” Tanya ku heran melihat gambar sepasang pengantin yang di pegangnya. “kau harus menikah dengan ku 11 tahun lagi babo, kau ini gimana sih, sudah jangan banyak bertanya, sekarang kau harus banyak istirahat” omelnya.
Namun 3 hari setelah kejadian itu ummaku meninggal, dia lah orang yang selalu menemani dan menenangi ku di pemakaman, entah apa jadinya kalau tanpa dia, namun seminggu setelah kepedihan itu aku harus menerima kenyataan pahit lagi kalau ternyata aku harus pindah ke Perancis, dan harus meniggalkan evilku. Evil yang aku sayangi.
Aku masih mengingat di bandara ia berkata, kembalilah 5 tahun lagi, akan kutunggu kau di taman kota, saat ulang tahunmu, dan setelah itu kita akan menikah, ia memberikan kalung berbentuk setengah hati kepadaku, “akan ku simpan pasangannya” jelas evil. Sampai jumpa 5 tahun lagi.
Aku pasti menepati janjiku evil, oppa dan appa
To be continued
=====================================================================================mianhae kalo FF nya jelek, ini baru FF perkenalan tokoh, tunggu part berikutnya ya… gomawo :)
1 Response so far.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


kalian juga bisa lihat disini
http://superjuniorff2010.wordpress.com/2010/03/05/saranghae-my-evil-part-1-masa-kecil/
jangan lupa coment